Saturday, April 12, 2014

BAB 5 .1 MENGGAMBAR TEKNIK


 Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa untuk sarjana teknik”.
Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada tabel di bawah ini. Seperti tampak pada tabel, standar gambar merupakan tata bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga adalah “bahasa teknik”, oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini hanya dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak dari penulis. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang terdidik.
Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang “tepat” dengan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.   

Tabel 5.1  Bahasa dan Gambar

Lisan
Kalimat
Gambar
Indra
Akustik
Visual
Visual
Ekspresi
Suara
Kalimat
Gambar
Aturan
Tata Bahasa
Standar Gambar

5.1    Standar Menggambar Teknik

Beberapa standar dalam menggambar teknik antara lain :

5.1.1        Standar ukuran kertas
Kertas gambar mempunyai ukuran standar. Ukuran yang banyak digunakan adalah dari seri A. Seri A mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan angka 0 sampai 4 di belakang huruf A. Ukuran kertas 0 adalah 1 m2 dengan perbandingan panjang terhadap lebar 1 : 2 .
Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran yang pendahulunya. Misalnya ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2, dan ebagainya. Untuk jelasnya ukuran kertas gambar dari seri A ini dapat dilihat pada Tabel dibawah. Pada umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi ang panjang mendatar, kecuali untuk kertas ukuran A4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada Tabel dibawah ini menunjukkan juga ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas
a)        Kertas gambar putih (manila/padalarang), kertas sketsa dan kertas milimeter digunakan untuk gambar tata letak yang digambar dengan pensil.
b)      Kertas kalkir, igunakan untuk gambar asli, yang kemudian dapat dibuat gambar cetak biru (blue print) atau cetak kontak (contact rint).
c)        Film gambar, digunakan untuk mendokumentasikan gambar yang pengawetannya sangat diperlukan serta tidak boleh memuai atau menyusut.
Adapun untuk format kertas yang dipakai adalah:

  1. A0,   841 x  1189                                
  2. B0,   1000 x 1414
  3. C0,    917 x 1297 
  4. D0,    771 x 1090
Tabel 5.2 Standart ukuran kertas
Golongan
Kertas
Ukuran
Garis Tepi
Panjang
Lebar
Kiri
Kanan, Atas, Bawah
A0
1189
841
20
10
A1
841
594
20
10
A2
594
420
20
10
A3
420
297
20
10
A4
297
210
20
5
A5
210
148
20
3

Gambar 5.1 Posisi kertas tegak dan mendatar

5.1.2        Alat-alat Gambar
Didalam menggambar tentu-nya dibutuhkan peralatan yang memadai, supaya hasilgambarnya menjadi baik. Beberapa alat gambar diantaranya:
5.1.2.1    Pensil dan Pena (Rapido)
Untuk menggambar dengan pensil, digunakan pensil mekanik dengan isian. Ada beberapa tingkat kekerasan. Penggunaannya didasar-kan atas permukaan dan jenis kertas gambar. Jenis isian pensil gambar terdapat dari 9H (sangat keras) sampai 8B (sangat lunak).
Untuk menggambar sebaiknya digunakan tingkat kekerasan berikut :
·      Garis bantu : 2H
·      Garis : F
·      Tulisan, garis penuh tebal :HB
Isian halus pada pensil mekanik dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm sangat cocok untuk penggambaran diatas kertas atau kertas kalkir. Dengan isian ini, kita tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil.
Ketebalan garis yang sama juga dapat menggunakan pena gambar: untuk gambar kerja dapat digunakan ketebalan: 0,25 putih, 0,35 kuning, 0,50 coklat dan 0,70 biru.


Gambar 5.2 Pensil isian


 Gambar 5.3 Pena Teknik

Pena gambar terutama digunakan untuk menggambar di atas kertas transparan. Tinta yang dipakai harus bebas radiasi ultra violet agar tidak menimbulkan hambatan.


5.1.2.     2    Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200 mm, jangka
menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jari-jari 250 mm.

Gambar 5.4 Macam-Macam Jangka

5.1.2.3    Penggaris
a. Penggaris –T
Sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Garis-garis horizontal ditarik dengan penggaris –T ini, dengan menekankan kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya keatas atau ke bawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar benar, kepala dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.

Gambar 5.5 Penggaris T

b. Penggaris SegiTiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.

Gambar 5.6 Penggaris segi tiga

c. Mal atau Sablon

Gambar 5.7 Mal sablon

Mal atau sablon yang digunakan untuk teknik antara lain: mal lengkungan, mal bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol.

d. Alat-Alat Pendukung
Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, disamping alat-alat yang telah dibahas sebelumnya, antara lain:
- Mistar Skala: Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau plastik, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm. Disamping ini terdapat pula mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran yang diperkecil.
    Gambar 5.8 Mistar skala

-  Busur derajat; busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, atau plastik. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 00 sampai dengan 1800. Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.


Gambar 5.9 Busur derajat

- Pelindung penghapus; pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus. Seperti tampak pada Gambar 5.10. pelindung tersebut mempunyai berbagai bentuk lubang. Dengan demikian bagian yang diperlukan dapat dilindungi dan bagian yang hanya harus dibuang tampil pada lubang.

Gambar 5.10 Pelindung penghapus

- Papan Gambar dan Meja Gambar  Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris –T digeser. Papan gambar dibuat dari pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk ukuran kertas A 0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A 1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas gambar.

Gambar 5.11 Meja gambar
-  Mesin gambar adalah sebuah alat, yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti busur derajat, penggaris –T, segi tiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar yang terdiri dari 4 batang penghubung ( link ) seperti tampak pada Gambar 5.14 di bawah ini.


Gambar 5.12 Mekanisme batang mesin gambar

Gambar 5.13  Mesin gambar pita


 Gambar 5.14 Mesin gambar kereta
- Pembuatan Desain dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Design/ Cad). Dengan sebuah alat pemasukan data, kursor lensa atau mouse, dilakukan penggambaran pada monitor. Bagian yang sudah digambar setelah itu dapat dikopi, dipantulkan, diputar dan sebagainya untuk dipindahkan pada pekerjaan berikutnya. Program CAD menyimpan geometri bagian-bagian, maka secara otomatis ukuran dapat ditampilkan. pada perubahan bagian yang kemudian ditiadakan, ukuran akan mengikuti dengan sendirinya. Setelah itu gambar dapat dicetak pada sebuah plotter atau printer. Saat ini program-program computer yang mendukung design pembuatan gambar antara lain, AutoCAD, Inventor, Mechanical Desktop, Pro enginer, Design dan masih banyak lagi.

5.1.3        Standart Huruf, Garis, dan  Skala
Berikut akan dibahas mengenai standar huruf, garis dan skala.

5.1.3.1    Standart Huruf
Gambar teknik mempunyai tujuan menjelaskan maksud pelaksanaan dalam kegiatan teknik, atau menuntun suatu kegiatan keteknikan pada umumnya. Karena itu mengandung suatu petunjuk yang berfungsi penting dalam kegiatan penyelesaian keteknikan.
Untuk melengkapi keterangan-keterangan pada gambar teknik supayatidak terjadi salah tafsir maka perlu adanya keterangan berupa huruf, angka serta lambang-lambang teknik dalam susunan yang meyakinkan.
Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik :
- Jelas
- Seragam
-  Dapat dibuat microfilmnya, atau cara reproduksi lainnya
- Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk
- Menunjukan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya.
- Huruf dan angka gambar teknik selain berfungsi seperti diatas, juga akan menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu posisi gambar maupun huruf dan angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.
- Pada dasarnya bentuk huruf dan angka gambar teknik dapat digolongkan menjadi dua:
1.      Huruf dan angka untuk gambar teknik bangunan.
2.       Huruf dan angka untuk gambar teknik mesin dan listrik.
- Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak atau miring.
Penulisan huruf teknik telah dinormalisasikan oleh ISO (International Organization for Standartdization), untuk semua dokumen-dokumen teknik dianjurkan menggunakan huruf-huruf ini, sedangkan posisi huruf ini baik yang tegak lurus maupun yang miring ke kanan 15° kedua-duanya boleh digunakan.
Gambar 5.15. Standart huruf

Tabel 5.3. Sifat dan ukuran huruf

Sifat
Ukuran
Tinggi huruf besar (h)
3.5
5
7
10
14
Tinggi huruf kecil (c)
2.5
3.5
5
7
10
Jarak antar huruf (a)
0.7
1
1.4
2
2.8
Jarak min tiap garis (b)
5
7
10
14
20
Jarak min antar suku kata (e)
1.5
2.1
3
4.2
6
Tebal huruf/angka (d)
0.35
0.5
0.7
1
1.4

Keterangan :
(a),(b),(c),(d),(e),(h) ada di tabel 5.4


Tabel 5.4 Perbandingan ukuran penulisan huruf
Tinggi huruf
Type huruf
Standart huruf
a
b
c
d
e
h
A
2/14h
22/14h
10/14h
1/14h
6/14h
B
2/10h
16/10h
7/10h
1/10h
6/10h


5.1.3.2     Standart garis

Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:
- Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
-  Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
-  Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
- Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
- Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik,titik,strip” dengan ketebalan1/2 tebal garis biasa.
Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar ISO memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0, 25; 0, 35; 0, 5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm.
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah 0, 5 atau 0, 7.

 Gambar 5.16 Jarak antara garis-garis

 Keterangan :
a.    Tebal garis
b.    Jarak antara garis (dianjurkan nilai minimum = 3a)
c.    Ruang antar garis minimum 0,7 mm
Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar . Dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0, 7 mm.

Gambar 5.17 Macam-macam Jenis garis


Tabel 5.5  macam-macam garis :


Lihat Gambar

Macam garis
Penggunaan
A
0.6
0.8
Tebal kontinyu
A1. Garis nyata benda
A2. Garis tepi
B
0.1
0.2
Tipis kotinyu
B1. Garis berpotong khayal
B2. Garis ukur
B3. Garis proyeksi (bantu)
B4. Garis penunjuk
B5. Garis arsir
B6. Garis nyata penampang yang diputar
C
Garis tipis bebas
C1. Garis batas-batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis
F
0.3
0.4
Garis sedang (putus-putus)
F1. Garis benda yang terhalang/tidak langsung terlihat
G
0.1
0.2
Garis tipis (strip titik)
G1. Garis sumbu/lintasan
G2. Garis simetri
H
0.2
0.6
Garis strip titik, strip tebal pada ujungnya
H1. Garis untuk memotong penampang
J
0.6
Garis tebal (Strip titik)
J1. Garis untuk menunjukan permukaanyang akan mendapatkan tambahan pengerjaan
K
0.2
Garis tipis strip titik ganda
K1. Garis bagian yang berdampingan
K2. Batas kedudukan benda yang bergerak
K4. Bentuk semula sebelum dipotong

 5.1.1.3  Skala  Gambar
Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang kecil dan ada yang besar. Oleh karena itu sering kali tidak memung-kinkan menggambar suatu gambar dalam kertas gambar ukurantertentu, dalam ukuran sebenarnya. Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan harus diper-besar jika bendanya terlalu kecil.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu :
-   Skala pembesaran
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya. Umpama-nya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaian ini.
Penunjukan untuk skala pem-besaran adalah: x: 1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah :
50: 1      20: 1      10: 1   5: 1    2: 1

-    Skala penuh
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan. Penunjukkan skala penuh adalah     1: 1.

-   Skala pengecilan
Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambar yang dibuat lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya  sedangkan untuk  penunjukkannya adalah 1: x.
Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan:

1: 2           1: 5             1: 10
1: 20         1: 50           1: 100
1: 200       1: 500         1: 1000
               1: 2000     1: 5000       1: 10000

Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie
Norma/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan tampak jelas.


5.1.3        Konstruksi Dasar Ilmu Ukur
Gambar mesin harus digambar dengan teliti dan cermat. Untuk ini diperlukan keterampilan dalam menggunakan penggaris T, jangka, segitiga dsb. Sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometri, yang dasar-dasarnya akan dibahas di bawah ini.

5.1.4.1.     Menghubungkan dua garis
- Menghubungkan 2 (dua) garis berpotongan pada sudut dengan sebuah busur  lingkaran.

Gambar 5.18 Menghubungkan 2 garis  tegak lurus


Gambar 5.19 Menghubungkan 2 garis bersudut kurang dari 90o


Gambar 5.20 Menghubungkan 2 garis bersudul lebih dari 90o

 - Menghubungkan 2 garis parallel dengan busur-busur lingkaran

Gambar 5.21 Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a = 2R



 Gambar 5.22  Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a > 2R
 

 Gambar 5.23  Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a < 2R


5.1.4.2.  Melukis segi lima
Melukis segi lima ini  dapat memakai 2 cara   yaitu :       
a.          Melukis segi lima didalam lingkaran
Gambar 5.24 melukis segi lima

Urutan Melukis: 
1.      Bagi garis B 0 menjadi 2 bagian yang sama, didapat titik C. 
2. Buat R2 = C D dan memotong A 0 di titik E.
3.      Buat R3 = D E dan memotong lingkaran di F. DF adalah panjang sisi segi lima beraturan.

    b.          Melukis Segi Lima, Panjang dan Sisi Ditentukan

Gambar 5.25 melukis segi lima

Cara Melukis:
1.      Buat garis pada AB di titik A dan C; titik C di tengah AB.
2.      Buat  A sebagai pusat busur lingkaran dengan jari-jari AC dan memotong garis h di D. Tarik garis BD.
3.      Buat lingkaran pusat di D dan jari-jari AD, memotong garis BD di E.
4.      Titik A dan B sebagai pusat dua busur lingkaran dan jari-jari BE berpotongan di F, yang merupakan titik puncak segi 5.
5.      Buat dua busur lingkaran A dan B sebagai pusat, jari-jari AB memotong busur lingkkaran di G dan H.
6.      Hubungkan A ke G ke F ke H dan ke B (segi lima terlukis

5.1.4.3.         Melukis segi Sembilan

  Gambar 5.26 melukis segi sembilan
Urutan Melukis:
  1. Bagilah diameter AF dengan n bagian sama panjang.
2.      Garis tengah AF dan BG diperpanjang keluar
lingkaran sepanjang           
3.      Hubungkan panjang AF di C  
dan BG di D,sehingga  dapat titik E.

5.1.4.4.  Melukis ellips
Untuk melukis ellips, ada 3 metode yang biasa dipakai, yaitu:
a.         Melukis Elips dengan 2 titik api
 
 Gambar 5.27 Melukis ellips

Urutan Melukis:
1.    Lukis garis AB  CD diketahui.
2.    Lukis garis CF1dan CF2 = AN =BN
3.    Bagi garis F1N dan F2N menjadi beberapa bagian yang sama.
4.    Buat lingkaran F1 dan F2 sebagai pusat dari jari-jarinya Aa, Ab, Ac dsb.
5.    Tentukan jarak Ba dan pindahkan ke F2 (pusat) dan memotong lingkaran di a1; begitu juga untuk b1 dstnya. Dari langkah 5 akan dapat titik ellips.

b.    Melukis Elips dengan Proyeksi Titik Lingkaran
Gambar 5.28 Melukis ellips
Urutan Melukis :
1.    Buatlah garis AB   CD (panjangnya ditentukan).
2.    Buat lingkaran dengan diameter AB dan CD, m sebagai titik pusat.
3.    Bagilah busur lingkaran AE menjadi beberapa bagian sama besar, dan tarik garis dari titik 1, 2 dan seterusnya melalui pusat lingkaran.
4.    Proyeksi titik 1 dan 1’, hingga berpotongan di a, begitu seterusnya.
5.    Hubungkan A dengan a, b dan D dengan mal kurva, sisi Ellip terbentuk. Lanjutkan pada titik yang lain.

c.    Melukis Elips dengan Segi Empat

  Gambar 5.29 Melukis ellips

Urutan Melukis :
1.       Buat segi ABCD (ditentukan panjangnya).
2.       Bagi garis A0 dan AE beberapa bagian yang sama dan dapat titik 1, 2 dan seterusnya dan 1’, 2’ dan seterusnya.
3.       Tarik garis dari D melalui titik 1,2 dan seterusnya;dan dari C me-nuju titik 1’, 2’ dan seterusnya maka akan memotong di 1”, 2” dan seterusnya.  Titik-titik potong ini adalah titik-titik dari ellips.


0 comments:

MAJALAH OTOMOTIF

LINK ME

www.m-edukasi.web.id blog guru
Sahabat Edukasi
PRODUKTIF AREA. Powered by Blogger.