Gambar
merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh
karena itu gambar sering juga disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa
untuk sarjana teknik”.
Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada
tabel di bawah ini. Seperti tampak pada tabel, standar gambar merupakan tata
bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk
bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga adalah “bahasa teknik”, oleh
karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-keterangan
secara tepat dan objektif.
Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus
mencakup keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini
hanya dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak dari penulis. Di lain pihak
keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang
terdidik.
Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat
dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang.
Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat
diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design
drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang
“tepat” dengan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa
banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
Tabel 5.1 Bahasa
dan Gambar
Lisan
|
Kalimat
|
Gambar
|
|
Indra
|
Akustik
|
Visual
|
Visual
|
Ekspresi
|
Suara
|
Kalimat
|
Gambar
|
Aturan
|
Tata Bahasa
|
Standar Gambar
|
5.1 Standar Menggambar Teknik
Beberapa standar dalam menggambar
teknik antara lain :
5.1.1
Standar ukuran kertas
Kertas gambar mempunyai ukuran standar. Ukuran
yang banyak digunakan adalah dari seri A. Seri A mempunyai ukuran standar yang dinyatakan
dengan angka 0 sampai 4 di belakang huruf A. Ukuran kertas 0 adalah 1 m2
dengan perbandingan panjang terhadap lebar 1 : 2 .
Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi
dua ukuran yang pendahulunya. Misalnya ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2,
dan ebagainya. Untuk jelasnya ukuran kertas gambar dari seri A ini dapat
dilihat pada Tabel dibawah. Pada umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi
ang panjang mendatar, kecuali untuk kertas ukuran A4, yang sisi panjangnya
diletakkan vertikal. Pada Tabel dibawah
ini menunjukkan juga ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas
a)
Kertas gambar putih (manila/padalarang), kertas
sketsa dan kertas milimeter digunakan untuk gambar tata letak yang digambar
dengan pensil.
b)
Kertas kalkir, igunakan untuk gambar asli, yang
kemudian dapat dibuat gambar cetak biru (blue print) atau cetak kontak (contact
rint).
c)
Film gambar, digunakan untuk mendokumentasikan
gambar yang pengawetannya sangat diperlukan serta tidak boleh memuai atau menyusut.
Adapun
untuk format kertas yang dipakai adalah:
- A0, 841 x 1189
- B0, 1000 x 1414
- C0, 917 x 1297
- D0, 771 x 1090
Tabel 5.2 Standart ukuran kertas
Golongan
Kertas
|
Ukuran
|
Garis Tepi
|
||
Panjang
|
Lebar
|
Kiri
|
Kanan, Atas, Bawah
|
|
A0
|
1189
|
841
|
20
|
10
|
A1
|
841
|
594
|
20
|
10
|
A2
|
594
|
420
|
20
|
10
|
A3
|
420
|
297
|
20
|
10
|
A4
|
297
|
210
|
20
|
5
|
A5
|
210
|
148
|
20
|
3
|
Gambar 5.1 Posisi kertas tegak dan mendatar
5.1.2
Alat-alat Gambar
Didalam menggambar tentu-nya dibutuhkan peralatan
yang memadai, supaya hasilgambarnya menjadi baik. Beberapa alat gambar
diantaranya:
5.1.2.1 Pensil
dan Pena (Rapido)
Untuk menggambar dengan pensil, digunakan pensil mekanik dengan isian. Ada beberapa tingkat kekerasan. Penggunaannya didasar-kan
atas permukaan dan jenis kertas gambar. Jenis isian pensil gambar terdapat dari
9H (sangat keras) sampai 8B (sangat lunak).
Untuk menggambar sebaiknya
digunakan tingkat kekerasan berikut :
· Garis bantu : 2H
· Garis : F
· Tulisan, garis penuh tebal :HB
Isian halus pada pensil mekanik dengan ketebalan
0,3 mm dan 0,5 mm sangat cocok untuk penggambaran diatas kertas atau kertas
kalkir. Dengan isian ini, kita tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil.
Ketebalan garis yang sama juga dapat menggunakan pena
gambar: untuk gambar kerja dapat digunakan ketebalan: 0,25 putih, 0,35 kuning,
0,50 coklat dan 0,70 biru.
Gambar 5.2 Pensil isian
Pena gambar terutama digunakan untuk menggambar di atas kertas transparan. Tinta yang dipakai harus bebas radiasi ultra violet agar
tidak menimbulkan hambatan.
5.1.2. 2 Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka
besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200 mm, jangka
menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan
jangka kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah jangka
untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk
pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan
jari-jari 250 mm.
Gambar 5.4 Macam-Macam Jangka
5.1.2.3 Penggaris
a. Penggaris –T
Sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala
dan sebuah daun. Garis-garis horizontal ditarik dengan penggaris –T ini, dengan
menekankan kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya keatas atau
ke bawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar benar, kepala dari
penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.
Gambar 5.5 Penggaris T
b. Penggaris SegiTiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga
siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan
berkisar antara 100 sampai 300 mm.
Gambar 5.6 Penggaris segi tiga
c. Mal
atau Sablon
Gambar 5.7 Mal sablon
Mal atau sablon yang digunakan untuk teknik antara
lain: mal lengkungan, mal bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol.
d. Alat-Alat Pendukung
Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar,
disamping alat-alat yang telah dibahas sebelumnya, antara lain:
- Mistar Skala: Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu
atau plastik, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm. Disamping ini
terdapat pula mistar skala dengan penampang segi
tiga dengan ukuran yang diperkecil.
Gambar 5.8 Mistar skala
- Busur derajat; busur derajat
dibuat dari logam, yaitu aluminium, atau plastik. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi dari 00 sampai dengan 1800.
Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.
Gambar 5.9 Busur derajat
- Pelindung penghapus; pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin
menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu
dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah
dapat dihapus. Seperti tampak pada Gambar 5.10. pelindung tersebut mempunyai
berbagai bentuk lubang. Dengan demikian bagian yang diperlukan dapat dilindungi
dan bagian yang hanya harus dibuang tampil pada lubang.
Gambar 5.10 Pelindung penghapus
- Papan Gambar dan Meja Gambar Papan
gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana kepala
dari penggaris –T digeser. Papan gambar dibuat dari pohon cemara, kayu pohon
linde, kayu lapis (plywood) atau
hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk ukuran
kertas A 0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A 1 mempunyai
ukuran 600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah
dilapisi dengan alas kertas gambar.
Gambar 5.11 Meja gambar
-
Mesin gambar adalah sebuah alat, yang dapat menggantikan alat-alat
gambar lainnya, seperti busur derajat, penggaris –T, segi tiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak
sejajar yang terdiri dari 4 batang penghubung ( link ) seperti tampak pada Gambar
5.14 di bawah ini.
- Pembuatan
Desain dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Design/ Cad). Dengan sebuah alat pemasukan data, kursor lensa atau mouse,
dilakukan penggambaran pada monitor. Bagian yang sudah digambar setelah itu
dapat dikopi, dipantulkan, diputar dan sebagainya untuk dipindahkan pada
pekerjaan berikutnya. Program CAD menyimpan geometri bagian-bagian, maka secara
otomatis ukuran dapat ditampilkan. pada perubahan bagian yang kemudian
ditiadakan, ukuran akan mengikuti dengan sendirinya. Setelah itu gambar dapat
dicetak pada sebuah plotter atau printer. Saat ini program-program computer
yang mendukung design pembuatan gambar antara lain, AutoCAD, Inventor,
Mechanical Desktop, Pro enginer, Design dan masih banyak lagi.
5.1.3
Standart Huruf, Garis, dan Skala
Berikut akan dibahas mengenai
standar huruf, garis dan skala.
5.1.3.1
Standart Huruf
Gambar teknik mempunyai tujuan menjelaskan maksud
pelaksanaan dalam kegiatan teknik, atau menuntun suatu kegiatan keteknikan pada
umumnya. Karena itu mengandung suatu petunjuk yang berfungsi penting dalam
kegiatan penyelesaian keteknikan.
Untuk melengkapi keterangan-keterangan pada gambar
teknik supayatidak terjadi salah tafsir maka perlu adanya keterangan berupa
huruf, angka serta lambang-lambang teknik dalam susunan yang meyakinkan.
Ciri-ciri yang perlu pada
huruf dan angka pada gambar teknik :
- Jelas
- Seragam
-
Dapat dibuat microfilmnya, atau cara reproduksi lainnya
- Huruf dan angka gambar teknik
senantiasa menjadi cara untuk
- Menunjukan maksud dan tujuan
gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya.
- Huruf dan angka gambar teknik
selain berfungsi seperti diatas, juga akan menjadi hiasan bagi gambar teknik
itu. Oleh sebab itu posisi gambar maupun huruf dan
angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.
- Pada dasarnya bentuk huruf dan
angka gambar teknik dapat digolongkan menjadi dua:
1. Huruf dan angka untuk gambar teknik
bangunan.
2. Huruf dan angka untuk gambar teknik mesin dan
listrik.
- Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak atau miring.
Penulisan huruf teknik telah
dinormalisasikan oleh ISO (International Organization for Standartdization),
untuk semua dokumen-dokumen teknik dianjurkan menggunakan huruf-huruf ini,
sedangkan posisi huruf ini baik yang tegak lurus maupun yang miring ke kanan 15° kedua-duanya boleh digunakan.
Gambar 5.15. Standart huruf
Tabel 5.3. Sifat dan ukuran
huruf
Sifat
|
Ukuran
|
||||
Tinggi huruf
besar (h)
|
3.5
|
5
|
7
|
10
|
14
|
Tinggi huruf
kecil (c)
|
2.5
|
3.5
|
5
|
7
|
10
|
Jarak antar huruf (a)
|
0.7
|
1
|
1.4
|
2
|
2.8
|
Jarak min tiap
garis (b)
|
5
|
7
|
10
|
14
|
20
|
Jarak min antar
suku kata (e)
|
1.5
|
2.1
|
3
|
4.2
|
6
|
Tebal huruf/angka (d)
|
0.35
|
0.5
|
0.7
|
1
|
1.4
|
Keterangan :
(a),(b),(c),(d),(e),(h)
ada di tabel 5.4
Tabel 5.4 Perbandingan ukuran penulisan huruf
Tinggi huruf
|
Type huruf
|
Standart huruf
|
||||
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
||
h
|
A
|
2/14h
|
22/14h
|
10/14h
|
1/14h
|
6/14h
|
B
|
2/10h
|
16/10h
|
7/10h
|
1/10h
|
6/10h
|
5.1.3.2 Standart garis
Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh
karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima
jenis garis gambar, yaitu:
- Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
- Garis Bayangan: Berupa garis
putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan
untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
-
Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan
garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan
sumbu suatu benda yang digambar.
- Garis Ukuran: Berupa garis tipis
dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang.
Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk
ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda,
dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk
ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis
petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan,
batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
- Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik,titik,strip” dengan
ketebalan1/2 tebal garis biasa.
Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam,
yaitu: garis tebal, garis sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini
menurut standar ISO memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih
sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0,
25; 0, 35; 0, 5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm.
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara
reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal
garis adalah 0, 5 atau 0, 7.
Gambar 5.16 Jarak antara
garis-garis
Keterangan
:
a.
Tebal garis
b.
Jarak antara garis (dianjurkan nilai minimum = 3a)
c. Ruang antar garis minimum 0,7 mm
Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara
garis tengah garis) sejajar termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali
tebal garis yang paling tebal dari gambar . Dianjurkan agar ruang antara garis
tidak kurang dari 0, 7 mm.
Gambar 5.17 Macam-macam Jenis garis
Tabel 5.5
macam-macam garis :
Lihat Gambar
|
Macam garis
|
Penggunaan
|
||
A
|
0.6
0.8
|
Tebal kontinyu
|
A1. Garis nyata benda
A2. Garis tepi
|
|
B
|
0.1
0.2
|
Tipis kotinyu
|
B1. Garis berpotong khayal
B2. Garis ukur
B3. Garis proyeksi (bantu)
B4. Garis penunjuk
B5. Garis arsir
B6. Garis nyata
penampang yang diputar
|
|
C
|
Garis tipis bebas
|
C1. Garis batas-batas dari potongan sebagian atau bagian
yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis
|
||
F
|
0.3
0.4
|
Garis sedang (putus-putus)
|
F1. Garis benda yang terhalang/tidak langsung terlihat
|
|
G
|
0.1
0.2
|
Garis tipis (strip titik)
|
G1. Garis sumbu/lintasan
G2. Garis simetri
|
|
H
|
0.2
0.6
|
Garis strip titik, strip tebal pada
ujungnya
|
H1. Garis untuk memotong penampang
|
|
J
|
0.6
|
Garis tebal (Strip titik)
|
J1. Garis untuk menunjukan permukaanyang akan mendapatkan
tambahan pengerjaan
|
|
K
|
0.2
|
Garis tipis
strip titik ganda
|
K1. Garis
bagian yang berdampingan
K2. Batas
kedudukan benda yang bergerak
K4. Bentuk
semula sebelum dipotong
|
5.1.1.3 Skala Gambar
Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Ada yang kecil dan ada yang besar. Oleh karena itu sering kali tidak memung-kinkan
menggambar suatu gambar dalam kertas gambar ukurantertentu, dalam ukuran
sebenarnya. Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan
harus diper-besar jika bendanya terlalu kecil.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan
skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap
ukuran linear dari benda sebenarnya.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu :
- Skala
pembesaran
Skala
pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya.
Umpama-nya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya rangkaian kontrol
pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaian
ini.
Penunjukan
untuk skala pem-besaran adalah: x: 1, sedangkan
ukuran lengkap yang dianjurkan adalah :
50: 1 20:
1 10: 1 5: 1
2: 1
- Skala
penuh
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat
sama besar dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin
dipergunakan, agar supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk
memudahkan pemeriksaan. Penunjukkan skala penuh adalah 1: 1.
- Skala
pengecilan
Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambar yang
dibuat lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya sedangkan untuk penunjukkannya adalah 1: x.
Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan
yang dianjurkan:
1: 2 1: 5 1:
10
1: 20 1: 50 1:
100
1: 200 1: 500 1:
1000
1: 2000 1: 5000 1: 10000
Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar
diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie
Norma/norma industri Jerman) sehingga
detail-detail akan tampak jelas.
5.1.3
Konstruksi Dasar Ilmu Ukur
Gambar mesin harus digambar dengan
teliti dan cermat. Untuk ini diperlukan keterampilan dalam
menggunakan penggaris T, jangka, segitiga dsb. Sebagai dasar menggambar
bentuk-bentuk geometri, yang dasar-dasarnya akan dibahas di bawah ini.
5.1.4.1. Menghubungkan dua
garis
- Menghubungkan 2 (dua) garis
berpotongan pada sudut dengan sebuah busur
lingkaran.
Gambar 5.18 Menghubungkan 2 garis tegak lurus
Gambar 5.19 Menghubungkan 2 garis bersudut
kurang dari 90o
Gambar 5.20 Menghubungkan 2 garis bersudul lebih
dari 90o
- Menghubungkan 2 garis
parallel dengan busur-busur lingkaran
Gambar 5.21 Menghubungkan 2 garis paralel jarak
antara 2 garis a = 2R
Gambar 5.22 Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a > 2R
Gambar 5.23 Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a < 2R
Gambar 5.22 Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a > 2R
Gambar 5.23 Menghubungkan 2 garis paralel jarak antara 2 garis a < 2R
5.1.4.2. Melukis segi lima
Melukis segi lima ini dapat memakai 2 cara yaitu :
a. Melukis segi lima didalam lingkaran
a. Melukis segi lima didalam lingkaran
Gambar
5.24 melukis segi lima
Urutan Melukis:
1. Bagi garis B 0 menjadi 2 bagian yang sama, didapat titik C.
2. Buat R2 = C D dan memotong A 0 di titik E.
1. Bagi garis B 0 menjadi 2 bagian yang sama, didapat titik C.
2. Buat R2 = C D dan memotong A 0 di titik E.
3.
Buat R3 = D E dan
memotong lingkaran di F. DF adalah panjang sisi segi lima beraturan.
b.
Melukis Segi Lima, Panjang dan Sisi Ditentukan
Gambar 5.25 melukis segi lima
Cara Melukis:
1. Buat garis pada AB di titik A dan C; titik C di tengah
AB.
2. Buat A sebagai
pusat busur lingkaran dengan jari-jari AC dan memotong garis h di D. Tarik
garis BD.
3. Buat lingkaran pusat di D dan jari-jari AD, memotong
garis BD di E.
4. Titik A dan B sebagai pusat dua busur lingkaran dan
jari-jari BE berpotongan di F, yang merupakan titik puncak segi 5.
5. Buat dua busur lingkaran A dan B sebagai pusat, jari-jari
AB memotong busur lingkkaran di G dan H.
6.
Hubungkan A ke G ke F ke H dan ke B (segi lima
terlukis
5.1.4.3.
Melukis segi Sembilan
Urutan
Melukis:
- Bagilah diameter AF dengan n bagian sama panjang.
2. Garis tengah AF dan BG diperpanjang keluar
lingkaran sepanjang
3. Hubungkan panjang AF di C
dan BG di D,sehingga
dapat titik E.
5.1.4.4. Melukis ellips
Untuk melukis ellips, ada 3 metode yang biasa
dipakai, yaitu:
Urutan Melukis:
1. Lukis garis AB CD
diketahui.
2. Lukis garis CF1dan CF2 = AN =BN
3. Bagi garis F1N dan F2N menjadi
beberapa bagian yang sama.
4. Buat lingkaran F1 dan F2 sebagai
pusat dari jari-jarinya Aa, Ab, Ac dsb.
5. Tentukan jarak Ba dan pindahkan ke F2 (pusat)
dan memotong lingkaran di a1; begitu juga untuk b1
dstnya. Dari langkah 5 akan dapat titik ellips.
b.
Melukis Elips dengan Proyeksi Titik Lingkaran
Gambar
5.28 Melukis ellips
Urutan
Melukis :
1. Buatlah garis AB
CD (panjangnya ditentukan).
2. Buat lingkaran dengan diameter AB dan CD, m sebagai titik
pusat.
3. Bagilah busur lingkaran AE menjadi beberapa bagian sama
besar, dan tarik garis dari titik 1, 2 dan seterusnya melalui pusat lingkaran.
4. Proyeksi titik 1 dan 1’, hingga berpotongan di a, begitu
seterusnya.
5. Hubungkan A dengan a, b dan D dengan mal kurva, sisi
Ellip terbentuk. Lanjutkan pada titik yang lain.
Urutan Melukis :
1.
Buat segi ABCD (ditentukan panjangnya).
2.
Bagi garis A0 dan AE beberapa bagian yang sama dan
dapat titik 1, 2 dan seterusnya dan 1’, 2’ dan seterusnya.
3.
Tarik garis dari D melalui titik 1,2 dan
seterusnya;dan dari C me-nuju titik 1’, 2’ dan seterusnya maka akan memotong di
1”, 2” dan seterusnya. Titik-titik
potong ini adalah titik-titik dari ellips.
0 comments:
Post a Comment