BAB 6.3 PENGGUNAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KERJA
6.3 Penggunaan Fastener Fastener/Alat pengikat adalah alat untuk menyambung dua logam/plat menjadi satu, alat ini antara lain sambungan tetap dan sambungan yang tidak tetap, sambungan tetap adalah sambungan yang tidak mungkin dibuka lagi tanpa merusak benda yang disambung, contoh sambungan las. Sambungan tidak tetap adalah di mana pengikatnya dapat dibuka lagi tanpa merusak benda yang disambung, contoh dari alat pengikat sambungan tidak tetap adalah baut sekerup,pasak, paku keling. 6.3.1 Sekerup, Baut dan Mur Baut sekerup dan mur biasanya mempunyai ulir dengan penampang segitiga, tetapi ada juga baut yang berulir segi empat atau trapesium tetapi pada umumnya yang lazim dipakai dalam pengikatan adalah baut sekerup berulir segitiga. Ulir sekerup pada baut umumnya memakai putaran searah jarum jam (ke kanan) maksudnya jika akan mengencangkan baut sekerup maka kita putar ke kanan, dan untuk melepaskannya kita kita putar ke kiri (berlawanan arah). Baut pada umumnya mempunyai kepala segi enam atau segi empat dan untuk memasang/membukanya dengan memakai kunci pas/kunci yang dapat disetel atau kunci momen. Tetapi sekerup mempunyai kepala dengan celah alur lurus atau celah alur berbentuk dan pada umumnya mempunyai diameter lebih kecil daripada baut cara mengencangkan atau mengendorkan memakai obeng (drei). Gambar 6.23 Sambungan sekrup Berikut adalah jenis-jenis sekrup yang dinormalisasikan : Gambar 6.24 Jenis-jenis sekrup Gambar 6.25 Sambungan Mur Baut Berikut adalah jenis-jenis Mur dan Baut : Gambar 6.26 Jenis-jenis Baut Gambar 6.27 Jenis-jenis Mur 6.3.2 Sambungan Pasak dan Pena Tujuan pena dan pasak adalah untuk menyambung bagian-bagian konstruksi sedemikian rupa satu terhadap yang lain, hingga sambungan itu setiap waktu dapat dilepas kembali atu dapat digerakkan satu terhadap yang lain. Contoh konstruksi pada umumnya berupa poros dan nabe yang harus dihubungkan satu dengan yang lainnya. Gambar 6.28 Sambungan Pasak Gambar 6.29 Macam-macam pasak 6.3.3 Sambungan Keling Sambungan paku keling umumnya dipakai untuk menyambung plat atau besi profil. Bagian-bagian paku keling : a.Kepala landas b.Badan c.Kepala bentuk (point) Gambar 6.30 Bagian-bagian paku keling Paku keling dibuat menurut ketetapan-ketetapan yang tercantum dalam lembaran normalisasi. Indonesia masih memakai lembaran normalisasi dari Belanda. a. Normalisasi paku keling : - N 667 a = 1,6 d b = 0,7 d d = diameter Gambar 6.31 Paku Keling N 667 Merupakan Paku keling dengan kepala bulat, contoh penggunaan untuk konstruksi jembatan, ketel uap,dll. - N 668 a = 1,6 d b = 0,6 d Gambar 6.32 Paku Keling N 668 Paku keling N 668, merupakan paku keling dengan kepala tirus dibenam, contoh pengunaan untuk bangunan-bangunan kapal. - N 669 a = 1,6 d b = 0,6 d Gambar 6.33 Paku Keling N 669 - N 746 a = 1,7 d b = 0,5 d Gambar 6.34 Paku Keling N 746 Paku keeling N 746 digunakan untuk bangunan kapal terutama untuk sambungan dibawah permukaan air. b. Bentuk-bentuk Paku Keling : - Paku keling pejal - Paku keling berongga/Draw Rivet Digunakan untuk mengeling sambungan bila tidak memunginkan mengeling dari dua sisi. - Paku keling letup/Exploded Rivet Banyak dipakai pada sambungan rangka pesawat terbang(untuk konstruksiyang sulit dijangkau memakai alat) c. Pemasangan Paku Keling - Pembuatan Lubang Dibuat lubang pada plat yang hendak disambung dengan ukuran yang telah ditetapkan. Pembuatan lubang dapat dengan dibor, dipunch, direamer atau kombinasi dari tiga cara tersebut. Lubang dengan dipunch, harus berukuran 1/8 inch lebih kecil dari ukuran sebenarnya lalu dilebarkan dengan reamer sampai ukuran sebenarnya. Untuk menyatakan bagian-bagian sekeliling lubang yang bebas betul dari tegangan, diameter lubang harus 1/8 inch lebih besar dari diameter nominal lubang, hal ini penting dalam memperhitungkan kekuatan plat. Gambar 6.35 Diameter Paku Keling A = diameter nominal (d) B = diameter dari lubang yang dipunch = d + 1/16 inch C = diameter yang digunakan dalam memperhitungkan kekuatan plat = d + 1/8 inch t = tebal plat. d. Penempatan Paku Keling : - Secara dingin, untuk paku-paku dari logam lunak, misalnya paku dari Cu/Al atau dari baja dengan diameter kurang dari 5 mm. - Secara panas, untuk paku-paku dengan diameter lebih dari 8 mm. Paku ini dipanasi sampai merah keputih-putihan. Kepala bentuk dibuat dengan alat penekan atau pemukul yang digerakkan oleh tenaga uap atau tekanan udara. e. Bahan Paku Keling : - Soft steel atau besi tempa (wrought iron) - Logam campuran Cu atau Al bila dikehendaki tahan korosi dan ringan. f. Jenis-jenis Sambungan Keling - Sambungan lapis Sambungan lapis biasanya digunakan untuk tebal plat kurang dari ½ inch, macamnya : *) Sambungan lapis dikeling tunggal Gambar 6.36 Sambungan Lap Keling Tunggal p = Jarak antara 2 pusat paku d = Diameter paku t = Tebal plat e = Jarak pusat paku ke pinggir plat *) Sambungan lapis dikeling ganda Gambar 6.37 Sambungan Lap Keling Ganda p = Jarak antara 2 pusat paku d = Diameter paku t = Tebal plat e = Jarak pusat paku ke pinggir plat a = Jarak pusat paku dari baris pertama ke baris kedua - Sambungan dengan bilah (butt joint) Jenis-jenisnya tergantung dari bilah/plat yang digunakan dan jumlah baris paku yang digunakan. Diameter untuk sambungan dengan bilah = 0,7 t – 10mm. Double riveted butt joint dipakai untuk tebal plat kurang dari ½ inch, Triple riveted butt joint digunakan untuk tebal plat sampai dengan 1 inch, sedang Quadrule riveted digunakan untuk tebal plat sampai dengan 1,5 inch. Contoh-contoh sambungan bilah : *) Sabungan bilah ganda dikeling tunggal Gambar 6.38 Sambungan Bilah Ganda Dikeling Tunggal p = Jarak antara 2 pusat paku d = Diameter paku t = Tebal plat t1= tebal bilah e = Jarak pusat paku ke pinggir plat Syarat-syarat sambungan : - p = 2,6 d + 10 mm - b = 0,5 p *) Sambungan bilah ganda dikeling ganda Gambar 6.39 Sambungan Bilah Ganda Dikeling Ganda Syarat-syarat sambungan : - p = 3,5 d - 15 mm - b = 1,5 d - pb = 0,5 p - e = 1,5 d
Saturday, April 12, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MAJALAH OTOMOTIF
PRODUKTIF AREA. Powered by Blogger.
logo
Labels
- BUKU OTROTONIK (15)
- KOMPUTER (11)
- leedership (1)
- MEDIA (1)
- OTOMOTIF (2)
- TIK-KKPI (10)
KUAS
Popular Posts
Labels
- BUKU OTROTONIK (15)
- KOMPUTER (11)
- leedership (1)
- MEDIA (1)
- OTOMOTIF (2)
- TIK-KKPI (10)
0 comments:
Post a Comment