BAB 4.3
PROSEDUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
4.3 Mengidentifikasi
Aspek-Aspek Keamanan Kerja.
Dalam konsep dasar mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja ada satu kata yang selalu harus diingat yaitu ”Pencegahan merupakan cara yang paling
efektif” artinya mencegah terjadinya kecelakaan berarti sudah tercapai tujuan
menhindari kecelakaan itu sendiri’
4.3.1 Dua hal terbesar
yang menjadi penyebab kecelakaan kerja
- perilaku yang tidak aman
- kondisi lingkungan yang tidak aman
berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja,
penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh
perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
a)
sembrono dan tidak
hati-hati
b)
tidak mematuhi peraturan
c)
tidak mengikuti standar
prosedur kerja.
d)
tidak memakai alat
pelindung diri
e)
kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan
sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24%
dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73%
dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman
yang telah disebutkan di atas.
4.3.2 Jenis-jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri perbengkelan
- terjepit, terlindas
- teriris, terpotong
- jatuh terpeleset
- tindakan yg tidak benar
- tertabrak
- berkontak dengan bahan yang berbahaya
- kejatuhan barang dari atas
- terkena benturan keras
- terkena barang yang runtuh, roboh
- kebocoran gas
- menurunnya daya pendengaran
- menurunnya daya penglihatan
- tersengat Aliran Listrik
- kebakaran
4.3.3 Faktor
penyebab berbahaya yang sering ditemui
- Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal,hidrokarbon dan abu, gas uap steam, asap dan embunyang beracun.
- Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur
- panas dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
- Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan oleh peralatan.
4.3.4 Cara
pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja
- Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja,
- menutup mengisolasi bahan berbahaya: menggunakan otomatisasi pekerjaan menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
- Pengendalian administrasi: mengatur waktu kerja, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
- Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.
4.3.5 Pelaksanaan
prosedur keselamatan kerja di bengkel Mobil.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam langkah keselamatan kerja di bengkel mobil, mengingat ada
beberapa kemung-kinan-kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat terjadi di
bengkel mobil antara lain:
1. Terpeleset atau terjatuh
2. Tertimpa benda-benda keras
3. Terjepit
4. Terlindas
5. Tertabrak
6. Tersengat aliran listrik
7. Terkontaminasi bahan berbahaya
8. Ledakan
9. Kebakaran
4.3.6 Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut ada beberapa yang harus di perhatikan terutama hal-hal sebagai berikut:
- Konstruksi Gedung
Gedung bengkel harus mempunyai
pencahayaan yang baik, ventilasi udara serta instalasi gas buang, dan menggunakan lantai dengan material yang tidak licin.
- Lay-out bengkel
Penataan peralatan dan ruang kerja
harus disesuaikan dengan fungsi alat dan mesin yang ada serta melakukan isolasi
ruang atau mesin yang dapat menimbulkan potensi bahaya, dapat dilakukan dengan
garis pembatas atau dengan pagar isolasi pembatas.
Gambar 4.1
Isolasi Ruang
- Instruksi kerja dan Aturan
Setiap peralatan harus mempunyai
instruksi kerja yang jelas, termasuk mesin pengankat, mesin press, mesin bor,
mesin gerinda, dll. Serta pula aturan-aturan yang harus dijalankan peda saat
bekerja di bengkel mobil.
- Peralatan pelindung keselamatan
Tersedianya peralatan pelindung
keselamatan baik untuk melindungi pekerja maupun benda kerja seperti, helm atau
topi kerja, sarung tangan, kacamata kerja, masker, pelindung telinga, vender
cover dll
- Peralatan pemadam kebakaran
Harus tersedia alat pemadam
kebakaran baik yang berupa hidrant, tabung pemadam kebakaran maupun media pasir
dsb, mengingat pada bengkel mobil kita bekerja dengan bahan bakar
- Sumber daya manusia
Pada dasarnya semua itu sangat
tergantung dari manusianya, banyak kecelakaan kerja terjadi karena faktor
manusia. Oleh karena itu setiap pekarja harus dibekali pelatihan
tindakan kesehatan dan keselamatan kerja. Termasuk berperan dan bekerja seuai
dengan porsi dan bidang pekerjaannya
- Papan petunjuk dan peringatan
Pada tempat tempat tertantu harus
diberi papan petunjuk maupun papan peringatan, seperti petunjuk tempat alat
tabung pemadam kebakaran, peringatan bahaya kebakaran, peringatan dilarang
merokok dll.
Contoh-contoh:
Gambar 4.2 Papan Petunjuk
Gambar 4.3 Tanda Larangan
Gambar 4.4 Tanda
Peringatan
4.2
Mengikuti Prosedur Savety di Lokasi
Pada kebanyakan tempat kerja prosedur savety biasanya sudah ada dan sudah
ditentukan akan tetapi pada kebanyakan mempunyai ciri sesuai dengan tempat dan
bidang kerja masing-masing, oleh karena itu secara umum dapat kita jadikan
patokan 10 langkah prosedur keselamatan kerja dibawah ini.
4.2.1 Keselamatan adalah masalah
semua orang
Apabila Anda melihat ada sesuatu yang salah, jangan
tinggalkan, Diskusi berkala dengan rekan kerja, supervisor dan pekerja
merupakan kunci terhadap keselamatan. Karenanya,
kembang-kan sistem pertukaran informasi, ide dan permasalahan serta rentang
waktu untuk pengecekan berkala. Perbaikan
kecil, harian,merupakan kunci dari lingkungan kerja yang aman dan produktif.
4.2.2 Gunakan Ruangan dengan baik.
Jangan mencampuradukan ruangan untuk bekerja, istirahat
dan gudang. Bersihkan ruang kerja, dan lengkapi dengan penerangan yang memadai.
Air minum dan fasilitas kamar kecil yang bersih harus tersedia.
4.2.3 Cek ruang kerja Anda.
4.2.3 Cek ruang kerja Anda.
Jadwalkan beberapa menit untuk mengecek ruang kerja Anda,
Idealnya Anda harus bekerja pada ketinggian bahu dalam postur tubuh alami yang
mengurangi gerakan penunduk, menekuk ataupun mengangkat tangan, Barang-barang
yang sering dipakai harus berada dalam jangkauan anda.
4.2.4 Pasang Pengaman.
Pastikan mesin dengan bagian bergerak yang berbahaya
tetap terjaga, juga koneksi listrik dan kabelnya dalam pabrik. Periksa dan
rawat peralatan Anda secara teratur. Periksa setidaknya satu bulan sekali untuk
memastikan tidak ada bagian- bagian rusak atau tidak stabil.
4.2.5 Pikirkan Lingkungan Anda.
4.2.5 Pikirkan Lingkungan Anda.
Bukan hanya pabrik yang memapari Anda dengan bahaya
seperti debu, kimia, suara dan panas. Kantor dan rumah sama-sama punya potensi
bahaya. Karenanya maksimalkan ventilasi udara alami. Bahan kimia harus diberi
label secara baik dan disimpan ditempat yang aman. Jaga temperatur udara.
Apabila panas ata dingin menjadi masalah pertimbangan insulasi.
4.2.6 Gunakan Alat Pelindung Diri
(APD).
Pastikan tersedia pakaian dan alat pelindung diri,
seperti kacamata, sepatu, sarung tangan, helm dan lain sebagainya. Pertolongan
pertama penting, dan latihlah para karyawan cara mengunakannua.
4.2.7 Gunakan Alat Bantu.
Gunakan alat bantu yang terpelihara baik untuk mengangkat
atau memindahkan benda-benda berat dan sulit. Atau untuk melakukan kegiatan
sehari – hari.
4.2.8 Perubahan sama baiknya
dengan istirahat.
Variasikan kegiatan Anda atau karyawan, monoton dan
kebosanan merupakan musuh dari kualitas, produktivitas serta keselamatan.
Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang menarik dapat
mengembangkan keterampilan baru.
4.2.9 Perhatian Khusus.
4.2.9 Perhatian Khusus.
Beberapa rekan kerja membutuhkan perhatian khusus agar
bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Karenanya pertimbangan kebutuhkan
perempuan hamil, penyandang cacat, pekerja pendatang atau orang berusia lanjut.
4.2.10 Beristirahatlah.
4.2.10 Beristirahatlah.
Terakhir, jangan lupa beristirahat, istirahat singkat
secara berkala membantu meningkatkan produk-tivitas, kualitas kerja dan
menurunkan tingkat kecelakaan. Untuk jangka panjang, jangan menganggap libur
kerja ataupun beralibur sebagai kemewahan, karena dapat mencegah kelelahan dan
kecapaian kerja.
0 comments:
Post a Comment