Saturday, April 5, 2014

BAB 4.3 Mengidentifikasi Aspek-Aspek Keamanan Kerja.



BAB 4.3
PROSEDUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

4.3  Mengidentifikasi Aspek-Aspek Keamanan Kerja.

Dalam konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja ada satu kata yang selalu harus diingat yaitu ”Pencegahan merupakan cara yang paling efektif” artinya mencegah terjadinya kecelakaan berarti sudah tercapai tujuan menhindari kecelakaan itu sendiri’

4.3.1 Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja

  1. perilaku yang tidak aman
  2. kondisi lingkungan yang tidak aman
berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
a)     sembrono dan tidak hati-hati
b)     tidak mematuhi peraturan
c)     tidak mengikuti standar prosedur kerja.
d)     tidak memakai alat pelindung diri
e)     kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.

4.3.2 Jenis-jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri perbengkelan
  1. terjepit, terlindas
  2. teriris, terpotong
  3. jatuh terpeleset
  4. tindakan yg tidak benar
  5. tertabrak
  6. berkontak dengan bahan yang berbahaya
  7. kejatuhan barang dari atas
  8. terkena benturan keras
  9. terkena barang yang runtuh, roboh
  10. kebocoran gas
  11. menurunnya daya pendengaran
  12. menurunnya daya penglihatan
  13. tersengat Aliran Listrik
  14. kebakaran
4.3.3 Faktor penyebab berbahaya yang sering ditemui
  1. Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal,hidrokarbon dan abu, gas uap steam, asap dan embunyang beracun.
  2. Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur
  3. panas dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
  4. Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan oleh peralatan.
4.3.4 Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja

  1. Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja,
  2. menutup mengisolasi bahan berbahaya: menggunakan otomatisasi pekerjaan menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
  3. Pengendalian administrasi: mengatur waktu kerja, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
  4. Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.
4.3.5     Pelaksanaan prosedur keselamatan kerja di bengkel Mobil.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah keselamatan kerja di bengkel mobil, mengingat ada beberapa kemung-kinan-kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat terjadi di bengkel mobil antara lain:
1.     Terpeleset atau terjatuh
2.     Tertimpa benda-benda keras
3.     Terjepit
4.     Terlindas
5.     Tertabrak
6.     Tersengat aliran listrik
7.     Terkontaminasi bahan berbahaya
8.     Ledakan
9.     Kebakaran

4.3.6    Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut ada beberapa yang harus di perhatikan terutama hal-hal sebagai berikut:
  1. Konstruksi Gedung
Gedung bengkel harus mempunyai pencahayaan yang baik, ventilasi udara serta instalasi gas buang, dan  menggunakan lantai dengan material yang tidak licin.
  1. Lay-out bengkel
Penataan peralatan dan ruang kerja harus disesuaikan dengan fungsi alat dan mesin yang ada serta melakukan isolasi ruang atau mesin yang dapat menimbulkan potensi bahaya, dapat dilakukan dengan garis pembatas atau dengan pagar isolasi pembatas.


Gambar 4.1 Isolasi Ruang

  1. Instruksi kerja dan Aturan
Setiap peralatan harus mempunyai instruksi kerja yang jelas, termasuk mesin pengankat, mesin press, mesin bor, mesin gerinda, dll. Serta pula aturan-aturan yang harus dijalankan peda saat bekerja di bengkel mobil.

  1. Peralatan pelindung keselamatan
Tersedianya peralatan pelindung keselamatan baik untuk melindungi pekerja maupun benda kerja seperti, helm atau topi kerja, sarung tangan, kacamata kerja, masker, pelindung telinga, vender cover dll

  1. Peralatan pemadam kebakaran
Harus tersedia alat pemadam kebakaran baik yang berupa hidrant, tabung pemadam kebakaran maupun media pasir dsb, mengingat pada bengkel mobil kita bekerja dengan bahan bakar

  1. Sumber daya manusia
Pada dasarnya semua itu sangat tergantung dari manusianya, banyak kecelakaan kerja terjadi karena faktor manusia. Oleh karena itu setiap pekarja harus dibekali pelatihan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja. Termasuk berperan dan bekerja seuai dengan porsi dan bidang pekerjaannya

  1. Papan petunjuk dan peringatan
Pada tempat tempat tertantu harus diberi papan petunjuk maupun papan peringatan, seperti petunjuk tempat alat tabung pemadam kebakaran, peringatan bahaya kebakaran, peringatan dilarang merokok dll.

Contoh-contoh:


Gambar 4.2  Papan Petunjuk


Gambar 4.3  Tanda Larangan


Gambar 4.4 Tanda Peringatan



4.2 Mengikuti Prosedur Savety di Lokasi

Pada kebanyakan tempat kerja prosedur savety biasanya sudah ada dan sudah ditentukan akan tetapi pada kebanyakan mempunyai ciri sesuai dengan tempat dan bidang kerja masing-masing, oleh karena itu secara umum dapat kita jadikan patokan 10 langkah prosedur keselamatan kerja dibawah ini.

4.2.1 Keselamatan adalah masalah semua orang
Apabila Anda melihat ada sesuatu yang salah, jangan tinggalkan, Diskusi berkala dengan rekan kerja, supervisor dan pekerja merupakan kunci terhadap keselamatan. Karenanya, kembang-kan sistem pertukaran informasi, ide dan permasalahan serta rentang waktu untuk pengecekan berkala. Perbaikan kecil, harian,merupakan kunci dari lingkungan kerja yang aman dan produktif.

4.2.2 Gunakan Ruangan dengan baik.
Jangan mencampuradukan ruangan untuk bekerja, istirahat dan gudang. Bersihkan ruang kerja, dan lengkapi dengan penerangan yang memadai. Air minum dan fasilitas kamar kecil yang bersih harus tersedia.

4.2.3 Cek ruang kerja Anda.
Jadwalkan beberapa menit untuk mengecek ruang kerja Anda, Idealnya Anda harus bekerja pada ketinggian bahu dalam postur tubuh alami yang mengurangi gerakan penunduk, menekuk ataupun mengangkat tangan, Barang-barang yang sering dipakai harus berada dalam jangkauan anda.

4.2.4 Pasang Pengaman.
Pastikan mesin dengan bagian bergerak yang berbahaya tetap terjaga, juga koneksi listrik dan kabelnya dalam pabrik. Periksa dan rawat peralatan Anda secara teratur. Periksa setidaknya satu bulan sekali untuk memastikan tidak ada bagian- bagian rusak atau tidak stabil.

4.2.5 Pikirkan Lingkungan Anda.
Bukan hanya pabrik yang memapari Anda dengan bahaya seperti debu, kimia, suara dan panas. Kantor dan rumah sama-sama punya potensi bahaya. Karenanya maksimalkan ventilasi udara alami. Bahan kimia harus diberi label secara baik dan disimpan ditempat yang aman. Jaga temperatur udara. Apabila panas ata dingin menjadi masalah pertimbangan insulasi.

4.2.6 Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Pastikan tersedia pakaian dan alat pelindung diri, seperti kacamata, sepatu, sarung tangan, helm dan lain sebagainya. Pertolongan pertama penting, dan latihlah para karyawan cara mengunakannua.

4.2.7 Gunakan Alat Bantu.
Gunakan alat bantu yang terpelihara baik untuk mengangkat atau memindahkan benda-benda berat dan sulit. Atau untuk melakukan kegiatan sehari – hari.

4.2.8 Perubahan sama baiknya dengan istirahat.
Variasikan kegiatan Anda atau karyawan, monoton dan kebosanan merupakan musuh dari kualitas, produktivitas serta keselamatan.
Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang menarik dapat mengembangkan keterampilan baru.

4.2.9 Perhatian Khusus.
Beberapa rekan kerja membutuhkan perhatian khusus agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Karenanya pertimbangan kebutuhkan perempuan hamil, penyandang cacat, pekerja pendatang atau orang berusia lanjut.

4.2.10 Beristirahatlah.
Terakhir, jangan lupa beristirahat, istirahat singkat secara berkala membantu meningkatkan produk-tivitas, kualitas kerja dan menurunkan tingkat kecelakaan. Untuk jangka panjang, jangan menganggap libur kerja ataupun beralibur sebagai kemewahan, karena dapat mencegah kelelahan dan kecapaian kerja.

0 comments:

MAJALAH OTOMOTIF

LINK ME

www.m-edukasi.web.id blog guru
Sahabat Edukasi
PRODUKTIF AREA. Powered by Blogger.